Lembaga Pengabdian dan Pengkajian Masyarakat dan Lingkungan MERAPI RESCUE COMMUNITY (LPP ML MRC) atau dikenal juga sebagai MITIGATION, RESCUE and CONSERVATION Institution (MRC Institution). MRC Institution bergerak di bidang Mitigasi, Rescue dan Konservasi dengan kegiatan yang ditekankan kepada tindakan nyata yang dibutuhkan dan dirasakan oleh masyarakat secara cepat, benar, aman, akurat dan terukur.
Sabtu, 02 Maret 2013
Tentang MRC
MRC adalah Lembaga
Pengabdian dan Pengkajian Masyarakat dan Lingkungan MERAPI
RESCUE COMMUNITY (LPP ML MRC) atau dikenal juga
sebagai MITIGATION,
RESCUE and CONSERVATION Institution (MRC Institution). MRC Institution bergerak di bidang
Mitigasi, Rescue dan Konservasi dengan
kegiatan yang ditekankan kepada tindakan nyata yang dibutuhkan dan
dirasakan oleh masyarakat secara cepat, benar, aman, akurat
dan terukur.
MRC dibentuk pada bulan September 2012 atas
inisiatif teman-teman rescue dan relawan
dan digawangi oleh A. Lesto P. Kusumo untuk menggabungkan kemampuan,
ketrampilan, keahlian dan pengetahuan masing-masing personel yang pernah terlibat
secara langsung saat Tsunami Aceh, Gempa Padang, Erupsi Merapi 2006, Gempa
Jogja 2006, Banjir Besar Solo 2007, Erupsi Merapi 2010 dan kegiatan kemanusiaan
lainnya. Salah satunya telah berhasil membentuk MERAPI BALERANTE 907 (POS INDUK
PEMANTAUAN MERAPI BALERANTE) dimulai dari teknologi, sistem pemantauan,
peralatan hingga sarana komunikasi di mana saat itu tidak ada satu pihak pun
yang peduli.
Sehingga dapat dikatakan bahwa MRC mewadahi teman-teman relawan yang aktif dalam kegiatan sosial dari semua kalangan dan komunitas. Tidak mengenal batasan dan kelompok, dikarenakan MRC merupakan wadah yang terbuka untuk siapapun yang peduli masalah Mitigasi, Rescue dan Konservasi baik dari rekan-rekan komunitas dan umum.
MRC
Institution terdiri dari 3 Divisi dan 2
Pusat Riset yaitu
Divisi
Mitigasi, Divisi Rescue, Divisi Konservasi dan didukung oleh Mitigation Research Center dan Conservation
Research Center
Salah satu sistem komunikasi MRC adalah melalui Komunikasi saluran 2 arah, dalam hal ini VHF dan UHF. Kedepan akan dikembangkan saluran komukasi 1 arah melalui Radio komunitas FM. Fungsi Saluran komunikasi ini untuk pemantauan mitigasi dan bertukar informasi mengenai situasi dan kondisi yang di sekitar Karesidenan Magelang, Seputaran Gunung Merapi, Seputaran Gunung Lawu, Seputaran DI Yogyakarta, Pantai Selatan DI Yogyakarta, dan Seputaran Karesidenan Surakarta. Namun sehubungan jauhnya daya pancar maka komunikasi juga digunakan untuk memantau dan bertukar informasi di wilayah Tuban, Grobogan, Blora, Rembang, Cepu, Sragen, Ngawi dan Pacitan.
Posisi Radio Pancar Ulang (RPU/Repeater) berada di Tlogowatu, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, dimana sebelumnya posisi RPU berada di Sumur, Kemusuk, Boyolali, Jawa Tengah. RPU bekerja pada
Output: 149.770 MHz
Input: 159.070 Mhz
Tone: Standar (88.5)
Untuk komunikasi ini dikenal juga sebagai sebutan Saluran Komunikasi MRC 977.
MRC Institution bertekad untuk berperan aktif secara langsung maupun tidak
langsung untuk
bekerjasama dengan Pemerintah, Kementerian
Terkait, BNPB, BPBD,
SARNAS, SARDA
Perusahaan Nasional, Perusahaan Swasta dan Lembaga-lembaga Kemanusiaan Asing dan Lembaga Swadaya Masyarakat
termasuk komunitas-komunitas masyarakat. Baik
di dalam dan luar negeri terkait bidang Mitigasi, Rescue dan Konservasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar